Dia Cuma Rindu
21 Mei 2013, 15:46. Langit sore menghiasi sempurna langit Cempaka Putih, sangat jelas terlihat walau terhalangi kaca. Beruntung sekali ia bisa selesai kelas lebih cepat, karena ada asistensi yang di-cancel. Segera ia memacu sepeda motornya dan meluncur ke 7-11, yah sekadar menunggu sore berlalu sambil internet-an.
Tanpa peduli mulut-mulut sekitar yang tak berhenti bercengkrama, dan tempat yang mulai dipadati anak-anak SMA yang baru pulang, jarinya mulai menari diatas laptop yang sangat mewakili kepribadian sang pemilik: polos, namun penuh debu. Awalnya dia sih tidak tahu, harus menulis apa. Tapi entah kenapa ia amat sangat kangen blogging. kangen waktu-waktu senggang dimana ia bisa membuka gadgetnya dan menjadikan ngeblog as a daily routinity.
Dia sadar, lagi sibuk banget akhir-akhir ini. Kegiatan dia gak cuma belajar sih, dia juga aktif melayani teman-teman siswa di sekolahnya. Tapi sekarang lebih jomplang buat ngampus, dan mulai merasa aktivitas lain seakan terlupakan. Udah mulai jarang ketemu sama mereka yang dilayanin, sama adik kelompok kecil di sekolahnya juga. walau bisa dicover sama telepon/sms, but that wasn't helping. Terlintas rindu pada dirinya untuk kembali datang, melihat senyum keceriaan, dan menyalurkan cintanya kepada mereka dan rohkris mereka.
"Ah, Tuhan. jangan bawa aku kedalam rutinitas yang kayak begini", keluhnya.
Dia mengeluh, dia blogging. Dua kata kerja yang berbeda sifat. Tapi alasannya sama: dia cuma rindu, dia yang dulu. DM
Posting Komentar